Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

SMAIT Entrepreneur Muhammadiyah Bireuen Gelar Field Learning Adventure ke Banda Aceh, Tandatangani MoU dengan Prodi Pendidikan Fisika UIN Ar-Raniry




SMAIT Entrepreneur Muhammadiyah Bireuen telah sukses menyelenggarakan kegiatan Field Learning Adventure dengan tema “Explore and Learning Trip” di Banda Aceh. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari dua malam ini diikuti oleh seluruh siswa kelas X, XI, dan XII, serta sejumlah guru pendamping. Tujuan utama program ini adalah untuk memperdalam pemahaman akademis melalui praktik langsung di lapangan, sekaligus memperkaya wawasan budaya dan sejarah.

Rombongan disambut hangat di Laboratorium Fisika Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, yang menjadi tujuan utama pembelajaran. Di laboratorium yang lengkap ini, siswa dapat mempraktikkan teori-teori yang telah dipelajari di sekolah. Kegiatan praktikum dibagi berdasarkan tingkat kelas:

  • Siswa Kelas X mempraktikkan materi alat ukur menggunakan Jangka Sorong.
  • Siswa Kelas XI mendalami materi Gerak Benda Langit (GBL).
  • Siswa Kelas XII melakukan eksperimen terkait Energi Listrik.


Kunjungan akademik ini tidak hanya berhenti pada praktikum. Dalam kunjungan ke BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Banda Aceh, yang difasilitasi oleh Prodi Pendidikan Fisika UIN Ar-Raniry, siswa belajar secara langsung tentang cara membaca cuaca, arah angin, dan kecepatan angin, khususnya untuk kebutuhan penerbangan pesawat. Hal ini memberikan gambaran nyata tentang aplikasi ilmu fisika dalam dunia profesional.



Puncak dari kunjungan ke UIN Ar-Raniry adalah penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Program Studi Pendidikan Fisika UIN Ar-Raniry dan SMAIT Entrepreneur Muhammadiyah Bireuen. Acara bersejarah ini dihadiri langsung oleh Kepala Sekolah SMAIT Entrepreneur Muhammadiyah Bireuen dan Ketua Program Studi Pendidikan Fisika UIN Ar-Raniry. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan MoU yang membuka peluang untuk kolaborasi yang lebih erat di masa depan, termasuk program praktikum rutin, penelitian bersama, dan pengembangan metode pembelajaran.

Kegiatan hari kedua diisi dengan kunjungan edukatif ke Museum Tsunami Aceh. Di sini, siswa tidak hanya belajar dari sudut pandang geografi tentang sebab dan dampak tsunami, tetapi juga menyelami sejarah kelam bencana dahsyat tahun 2004. Nuansa pembelajaran lintas mata pelajaran semakin kuat ketika siswa mendapat tugas Bahasa Inggris untuk berkomunikasi langsung dengan turis mancanegara (native speaker) dari Australia dan Kanada yang sedang berkunjung. Pengalaman ini melatih keberanian dan kemampuan berbahasa asli mereka. Untuk melepas penat setelah seharian beraktivitas, siswa diajak bersantai di Pantai Lampuuk menikmati hembusan angin laut dan keindahan matahari terbenam.

Pada hari terakhir, rombongan mengunjungi monumen bersejarah PLTD Apung. Kapal yang terseret tsunami ke pusat kota ini menjadi bukti nyata kekuatan alam. Siswa mendapatkan tugas Bahasa Indonesia untuk mendeskripsikan peristiwa dahsyat yang dialami oleh kapal raksasa tersebut. Perjalanan pulang ke Bireuen diwarnai dengan kegembiraan saat siswa diajak berekreasi di Wahana Impian Malaka, menutup rangkaian perjalanan dengan keceriaan.

Kepala Sekolah SMAIT Entrepreneur Muhammadiyah Bireuen dalam pernyataannya menekankan pentingnya kegiatan ini. “Field Learning Adventure ini adalah bukti komitmen kami untuk memberikan pendidikan yang holistik dan kontekstual. Kami tidak hanya mengajarkan teori di kelas, tetapi juga bagaimana siswa dapat melihat, merasakan, dan mengaplikasikan ilmu tersebut dalam dunia nyata. Kegiatan ini berhasil menggabungkan beberapa disiplin ilmu—Fisika, Geografi, Sejarah, dan Bahasa—dalam satu paket perjalanan yang menarik dan berkesan.”

Beliau juga menambahkan, “Keberhasilan dan dampak positif dari kegiatan ini menjadikannya sebagai blueprint untuk kegiatan rutin semesteran kami yang melibatkan lintas mata pelajaran.”

Kegiatan Field Learning Adventure ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi sekolah-sekolah lain untuk menciptakan metode pembelajaran yang inovatif, dinamis, dan meninggalkan kesan mendalam bagi peserta didik. (Zakiadf)